Kamis, 23 Juli 2020

Olahan Mie Instan Enak dan Bisa Menjadi Ide Bisnis




Belakangan ini banyak sekali masyarakat yang keseharian nya lebih senang di dapur. Terlebih masa quarantine akibat pandemi covid-19 yang menganjurkan seluruh masyarakat untuk stay at home. 

Banyak masyarakat mengalihkan kebosanan mereka dengan melakukan kegiatan-kegiatan sesuai hobby nya. 

Salah satu kegiatan itu adalah memasak. Banyak muncul di media sosial berbagai macam tutorial simple mengolah makanan salah satu nya mie instan.

Mie instan merupakan makanan yang banyak di gemari masyarakat Asia. Selain rasanya yang enak mie instan juga praktis untuk di sajikan. 

Namun, belakangan mie instan sering diolah dengan bahan-bahan lain dan tidak lagi instan. Banyak dari mereka yang mengolah mie instan menjadi mie "ribet".
Namun beberapa olahan mie instan juga masih tergolong mudah untuk di masak. 

Berikut salah satu olahan mie instan yang enak, simple, dan bisa di jual. 

Bahan:
Mie Instan 
Bawang putih
Margarine 2sdt
Cabe rawit 
Telur
Sayuran (optional) 
Bakso/Sosis (optional) 
Kerupuk 

Cara membuat:
- Rebus Mie instan sampai kenyal. 
- Haluskan bawang putih dan cabe rawit,  panaskan wajan dan masukan mentega. Tumis bawang putih dan cabe rawit yang sudah di haluskan. 
- Setelah wangi bawang putih dan rawit sudah keluar masukan sayuran, sosis dan bakso. Aduk hingga matang. 
- Lalu kecil kan api dan masukan mie instan, aduk kembali hingga rata. 
- Matikan api dan masukan bumbu-bumbu mie instan, aduk lagi hinga rata dan sajikan di piring. 
- Goreng telur dan taruh di atas mie instan yang sudah matang.
- Taburi kerupuk dan hias sesuai selera. 

Menu ini cukup simple dan enak, selain dapat di nikmati sendiri menu ini bisa di jual lagi loh. Selain makin kreatif kalian juga bisa menghasilkan pundi-pundi. Selamat mencoba yaa!! 


-zaher


Senin, 10 Oktober 2016

Merakit PC Impian



Saat ini PC ( personal computer ) semakin di gandrungi oleh masyarakat di berbagai belahan dunia. Baik orang tua, dewasa, maupun anak - anak, apalagi mereka yang terus mengikuti perkembangan kemajuan teknologi. Kebanyakan diantara mereka adalah para anak muda yang memiliki kreativitas, kemauan, dan inovasi - inovasi terbaru. 


Saat ini para penikmat kemajuan teknologi hanyut akan keasyikan bermain game, game asal negeri sakura Jepang yang populer beberapa waktu lalu “Pokemon GO” telah menjadi primadona diantara jajaran game yang ada. Peluncuran pertama game ini bahkan diunduh oleh jutaan orang. Bahkan mereka yang tinggal dinegara yang belum bisa mengunduh game ini, tetap mengunduh meski lewat link yang ilegal.

Karna hal tersebut saya mencoba mengimajinasikan PC masa depan yang saya inginkan. Untuk menunjang kenyamanan dalam bermain game, saya menambahkan Teknologi Fisher yang terdiri dari prosesor Skylake Core i7, memori grafis Iris, serta SSD Optane dengan kemampuan baca/tulis lebih tinggi.

Untuk menunjang penampilan PC yang saya inginkan, saya tertarik dengan desain PC seperti origami, karna bentuk nya yang unik dan menarik. Selain itu PC impian saya juga dilengkapi dengan touch screen (layar sentuh) sehingga akan mempermudah pengguna untuk bermain game.
 

Agar lebih menarik para gamer, PC ini juga akan dilengkapi dengan game control yang canggih. Ketika ingin bermain game bersama kerabat anda tidak kesulitan lagi menyambungkan control game PC dahulu. Karna game control ini dibubuhi sistem wireles. 

Minggu, 25 September 2016

Tugas 1 ICT



Implementasi ICT dalam bidang Ekonomi Bisnis (Perusahaan - UKM) 

Layanan Information Communication dan Teknologi (ICT) atau biasa juga disebut TIK/IT sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomi, mulai dari pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis berskala besarmemiliki kebutuhan akan sistem yangcost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri jejaring privat. 
Adopsi teknologi inormasi dan komunikasi (TIK) telah berkembang dengan pesat dan berdampak pada pola bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Bagperusahaan besar, mereka tidak segan  segan menginvestasikan dana untuk pengembangan TIK dengan tujuan untuk memperoleh keunggulan bersaing. Mayoritas perusahaan besar sekarang ini sangat tergantung dengan TIK dalam menjalankan kegiatan bisnis sehari-hari karena TIK menyediakan berbagai macam solusi terhadap permasalahan bisnis (Shah, 1998).
Dalam mengembangkan bisnis, saat ini masyarat sudah mulai cerdas memanfaatkan ICT sebagai media untuk mempromosikan usaha yang tengah digelutinya. Tentu saja ditengah maraknya kemajuan internet di kalangat masyarakat, keuntungan berbisnis melalu media internet tidak dapat diragukan lagi. Banyak kemudahan yang di peroleh masyarakat untuk memasarkan prodaknya hingga pelosok negeri, bahkan bisa mencapai luar negeri. Terlebih perusahan - perusahan besar yang tidak sungkan memanfaatkan ICT untuk mengelola semua kebutuhan perusahannya. Saat ini perusahaan - perusahaan telah berkembang sangat pesat dalam memanfaatkan ICT sebagai media bisnis mereka.
Tidak jauh berbeda dengan para pekerja usaha kecil menengah (UKM). Kemajuan teknologi juga dapat memberikan keuntungan pada pelaku UKM. Mereka yang biasanya hanya bisa mempromosikan prodak usahanya lewat brosur atau radio. Di era digital ini, masyarakat tentu sedikit banyak telah mampu mengoperasikan internet dan sosial media. Dengan ini pelaku UKM bisa memasarkan prodak nya di sosial media yang dia miliki. Sehingga pembeli yang awalnya hanya orang - orang terdekat sekarang telah berkembang dan menyebarluas ke masyarakat yang bahkan berada jauh dari tempat Ia berusaha.
Namun pelaku UKM masih terbilang rendah dalam memanfaatkan ICT sebagai media untuk mengembangkan bisnis atau usaha mereka. Hal tersebut di dasari oleh beberapa faktor. Seperti kurangnya perhatian pelaku UKM terhadap kemajuan internet serta rendah nya sosialisasi kepada pelaku UKM untuk memanfaatkan internet sebagai media untuk berusaha.
Kesuksesan yang di peroleh oleh perusahaan - perusahaan besar dalam memanfaatkan ICT untuk mengembangkan bisnis mereka tidak memiliki dampak yang sama dengan para pelaku UKM yang juga memnfaatkan ICT sebagai media untuk berbisnis. Sehingga minat pelaku UKM terbilang rendah dalam memanfaatkan ICT, karen beberapa faktor yang menurut mereka tidak terlalu berdampak pada pengembangan usaha mereka.
Kesuksesan penggunaan TIK pada perusahaan besar tidak dapat digeneralisasi pada perusahaan kecil karena 1) hasil penelitian terdahulu membuktikan bahwa terdapat hubungan antara ukuran organisasi dengan kesuksesan tingkat penggunaan TI, 2) fakta menunjukkan bahwa kegiatan operasional dan lingkungan organisasi UKM berbeda dengan perusahaan besar, temuan bahwa UKM biasanya memiliki sumber daya kecil dalam pengembangan TIK sehingga seringkali melakukan pendekatan berbeda dalam penggunaan TIK (Baldwin and Sabourin, 1998). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tingkat penggunaan TIK pada usaha kecil menengah (Indarti, 2007; Dany,2007; Sasmito, 2009)
Referensi:



Malam

 Malam


Tik...Tik...Tik, jam dinding kecil bermotifkan Doraemon itu selalu memutarkan jarum, menunjuk angka - angka yang terukir di dalamnya. Waktu menunjukan pukul 12.00 WIB, dua menit lagi pagi akan menjelang. Pergantian malam kali ini terasa sangat dingin, angin yang berhembus masuk melewati celah yang ada serasa menusuk tulang. Sepertinya aku harus merebahkan badan dan beristirahat di tempat ternyaman ku. 
Aku segera mematikan lampu kamar dan beranjak ke kasur yang tidak terlalu empuk namun cukup nyaman untuk ditiduri. Jemari ku meraba kasur dalam kegelapan, mencari selimut tebal yang lembut dan hangat. Sebenarnya selimut itu berwarna pink dengan motif bunga sakura, namun semua itu tak terlihat dalam kegelapan. Aku hanya bisa meraba selimut itu dengan merasakan tekstur kain yang lembut, tebal dan terletak di ujung kasur. Setelah aku menemukannya, Aku segera menutupi sekujur tubuh ku dengan selimut, mengharapkan kehangatan dari selimut tebal nan lembut itu. 
Mataku tak pernah terpejam, ditengah malam yang dingin itu, hayalan demi hayalan terus melintas difikiranku. Layaknya seorang putri yang hidup didunia hayal, seperti itulah Aku yang terus menghayal saat sendiri. Aku sering menghayal, apalagi ketika hendak tidur, seperti dongeng sebelum tidur Aku menyukai hal itu.
Aku menyadari suatu hal malam itu, tiap hari yang kujalani, Aku tak pernah lupa tersenyum dan tertawa dengan orang - orang terdekatku. Berbagi kisah dan bercerita tentang apa itu kebohongan, memang lucu dan menggelitik, tapi sayang itu hanya sebuah lelucon.
 Terkadang Aku sangat setuju dengan beberapa pendapat yang mengatakan bahwa orang yang terlihat bahagia itu memiliki kesedihan dibalik tawanya. 
Entah kenapa Aku sangat suka tertawa, bahkan Aku sering merasa aneh sendiri ketika Aku bisa tertawa dengan hal - hal yang terkadang garing menurut orang lain. Aku bahagia ketika Aku tertawa dan Aku nyaman dengan itu. 
Setiap hari Aku merindukan perjumpaan, karena ketika Aku berjumpa dengan seseorang Aku merasa memiliki tempat berbagi. Aku juga sangat menyukai perkumpulan, karena ketika Aku berkumpul Aku tidak pernah merasa sendiri. Aku sudah dewasa, namun Aku masih butuh mereka untuk menemani ku di tiap kehidupanku.
Tiba - tiba faktualitas diri itu terllintas dibenakku, aku sering mengalaminya ketika malam. ketika aku menghayalkan sebuah kebahagiaan, ada hal - hal yang memang fakta terjadi dalam hidupku yang terkadang aku sesali, melintas difikiranku. Hadir dalam bentuk penyesalan berupa kekurangan diri, namun aku terus beropini bahwa itu merupakan kelebihanku. 
Mungkin Aku sangat menyukai malam, karna ketika malam tiba dunia ini terasa nyaman. Udara panas yang mencekik perlahan pergi, kebisingan demi kebisingan mulai lenyap berganti menjadi kedamaian. Aku menikmati tiap malamku, merindukannya ditiap sedihku. 
Aku mencintai malam, karna malam bisa membuatku meluapkan semua kesedihanku, dikala siang, Aku menutupi kesedihan dengan tertawa bersama orang - orang terdekatku, dan ketika malam tiba Aku mencoba mengeluarkan semua hal yang membuatku sedih dan membiarkannya lenyap bersama malam. 
Aku merindukan malam yang penuh dengan bintang. Seperti kebahagian yang berlipat ganda, malam yang indah penuh dengan kerlap - kerlip bintang yang mengagumkan. Seperti hati yang tentram bersama orang - orang yang benar - benar menyenangkan. 
Malam itu, saat Aku menyadari hal - hal tentang diriku aku sampai pada titik dimana aku mulai hanyut terbawa malam. Aku sampai di tempat yang indah dan penuh kedamaian. Berada disana membuatku merasa nyaman, mataku seperti dimanjakan dengan indahnya pemandangan, meski tempat itu kecil namun bisa membuatku hanyut dalam keindahannya. Aku menyusuri lorong kecil yang sangat indah itu. Lampu - lampu yang menerangi lorong terlihat cantik. Dinding - dinding batu yang berhiaskan bunga yang tengah mekar menambah indah susana itu. Aku terus melangkah perlahan sembari menikmati keindahan yang disuguhkan. Setiap lima menit, lampu - lampu itu berubah warna, sangat cantik Aku begitu mengagumi keindahannya. 
Ketika mata ku terus dimanjakan dengan keindahan perjalanan menyusuri lorong kecil itu, di depan sana Aku melihat warna lampu yang redup. Remang - remang dan perlahan mulai gelap. Rasa penasaran yang menyelimutiku, membuatku melangkah menuju tempat itu. Sesampainya Aku di tempat yang hampir gelap itu, Aku terkejut dan cemas. “Ini tempat apa? Kenapa Aku bisa berjalan kesini?” sangat sunyi, tanpa ada apa - apa. Aku berfikir untuk kembali ke lorong kecil yang indah tadi. Tapi Aku tidak bisa, karena Aku telah masuk ke lorong kegelapan itu.
Beberapa menit setelah Aku berselimut dalam kecemasan, Aku mendengar langkah kaki seseorang, tapi Aku tidak bisa melihat apa - apa karena tempat itu semakin gelap. Perlahan, langkah kaki itu semakin dekat, dan tiba - tiba tempat itu perlahan mulai menerang. Dalam cahaya yang masih remang Aku melihat sosok pria berbadan tegap berjalan menghampiriku. Ia terlihat gagah dengan pakaian yang rapi dan bersih. Ia mulai mendekat dan tempat itu semakin terang. Aku cemas dan bingung. Mulutku tak bisa berkata apa-apa, serasa terkunci erat.
“Apakah kamu gadis yang mencintai malam itu?” Pria itu melontarkan pertanyaan itu untuk ku. Dengan perasaan gugup dan cemas Aku mencoba mengatakan sesuatu. Mengeluarkan suara pelan dan terbata - bata “Iiii...yyyaa” jawabku singkat.
“Aku Pangeran Malam, Aku mencintai orang - orang yang mencintai malam. Tapi Aku tidak suka orang - orang yang menjadikan malam hanya sebagai tempat Ia berbagi kesedihan, memang malam sangat nyaman untuk kamu meluapkan kesedihan mu, tapi jangan jadikan malam hanya sebagai pelampiasan. Kamu tau? Malam juga menyenangkan, ketika kamu hidup dengan penuh rasa keadilan harusnya kamu bisa menempatkan sesuatu dengan adil, dan kamu juga harus menjadikan malam sebagai tempat berbagi kebahagiaanmu”. Pria itu berkata lantang kepadaku.
Aku sangat bingung. Apakah benar ada Pangeran Malam? Apakah benar ia orang nya? Kenapa Aku bisa sampai di sini? Siapa yang membawaku? Banyak pertanyaan yang muncul di kepalaku. Tapi satu pun pertanyaan itu tak berani ku lontarkan. Tiba - tiba Ia yang mengaku sebagai Pangeran Malam menjawab semua kebingungan ku, seolah - olah Ia dapat membaca fikiranku.
“Aku berada disini karna kamu, dan kamu berada disini karna kebiasaan mu, kebiasaan mu yang menjadikan malam sebagai pelampiasan kesedihanmu. Kamu bertindak seolah tidak adil, kenapa malam hanya kamu berikan kesedihan? Sedangkan malam memberimu kenyamanan. Manusia terkadang besikap seolah dia lah yang paling benar, tetapi pada kenyataan nya dia tidak pernah menyadari kesalahannya. Manusia juga hanya ingin berada di tempat - tempat terindah yang membuatnya bahagia, dan mempertanyakan kenapa dia bisa sampai ke tempat yang menyedihkan. Ingat! Tak selama nya kebahagiaan bersamamu, semua hal yang membuat mu bahagia juga akan pergi, jangan pernah menyeseli saat - saat dimana kamu merasa bersedih, karna di dunia ini tak ada yang abadi. Kamu hanya perlu bersyukur dan menikmati semua hal yang terjadi dalam hidupmu!”
Pria itu terus bergumam, akupun mulai mengerti dengan hal ini, keberadaanya membuatku menyadari suatu hal yang salah pada diriku. Selama ini aku memang menempatkan malam sebagai tempat pelampiasan kesedihanku. Aku menyesal, karna bersikap tidak adil pada malam yang memberikan kenyamanan untukku.
Saat aku menyadari kesalahanku, pria itu berbalik dan berjalan ke arah yang sama saat Ia datang tadi, perlah Ia menghilang dan Aku pun tak melihat apa - apa lagi. Semua nya kembali hitam dan gelap. Aku pun tersentak dan terbangun dari tidurku, dan menyadari semua itu hanya mimpi. Namun aku benar - benar merasakan kehadiran sosok pria itu dan berharap bisa berjumpa lagi di mimpi - mimpi ku selanjutnya. 
Aku kembali menatapi jam dinding yang bermotifkan doraemon itu, tiba - tiba lampu LED yang di sematkan dan diatur sedemikian rupa oleh produsen, otomatis menyala ketika jam berada di waktu yang tepat. Aku yang sedang menatap jam dalam kegelapan pun langsung melihat jam telah menunjukan pukul 00.00 WIB. 

Senin, 11 April 2016

Air Mata Penulis


Cuaca Kota Pekanbaru tampak sejuk dan berawan pagi ini. Suasana seperti ini sangat ampuh membuat manusia bertahan dalam selimut dan berbaring diatas dakron persegi panjang nan empuk. Di ujung kota sana seorang gadis berusia 19 tahun tampak suntuk dan tidak bersemangat. Dia adalah Suci Luhan mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi yang akrab dipanggil Luhan oleh teman - temannya. Entah apa yang sedang difikirkannya, keningnya tampak berkerut dan tidak ada tanda - tanda senyum dibibirnya. Dia seperti sedang memikul banyak beban namun tidak tahu harus berbagi dengan siapa.
Matahari mulai menampakkan wujudnya, sedikit demi sedikit cuaca panas mulai terasa, namun gadis itu masih tampak berbaring dan sibuk dengan smartphone yang digenggamnya. Tidak satupun aktifitas yang dilakukan terkecuali memandangi layar smartphone miliknya. Ketika cuaca yang semakin panas menusuk celah - celah jendela kamarnya, barulah ia mulai beranjak dari tempat tidurnya. 
Tangannya membuka engsel pintu kamar yang terbuat dari besi. Ketika pintu kamar terbuka, Ia mengerutkan mata karna tidak tahan melihat cahaya matahari yang sudah menerangi sudut - sudut kota. Lalu Dia kembali menutup pintu kamar dan kembali memandangi layar smartphonenya. Tiba - tiba Ia kaget dan tanpa sengaja menjatuhkan smartphone tipis berwarna putih yang digenggamnya itu. Jam menunjukkan pukul 11.00 WIB, Dia lupa hari ini ada jadwal kuliah pukul 10.40 WIB tanpa berfikir panjang Ia menarik handuk yang tergantung di belakang pintu dan langsung berlari menuju kamar mandi. Setelah semuanya sudah beres Da langsung memacu gas motornya menuju kampus yang berada tidak jauh dari kos - kosan. 
Sesampai di kampus Dia harus menaiki 48 anak tangga terlebih dahulu, karena hari itu Dia belajar di lantai tiga. Ketika memasuki ruang kelas, Dia hanya melihat beberapa orang teman nya yang duduk sambil bercerita dan tertawa kecil. Dia sangat heran melihat suasana kelas yang begitu sepi, lalu Dia bertanya ke salah seorang temannya dan mendapatkan jawaban yang sangat menambah buruk suasana hatinya. “Dosen Tidak Datang” ujar salah seorang teman. Karna susasana hati yang tampak kecewa dia langsung pulang tanpa ikut berkumpul dengan teman - temannya. 
Ruangan persegi yang cukup besar itu tampak redup. Di dalamnya, gadis itu tampak nyaman dan terus sibuk memencet tombol - tombol keyboard pada laptop. Pencahayaan ruangan yang hanya memanfaatkan pantulan cahaya laptop tak menyurutkan keinginannya untuk terus mengetik dan menuangan isi fikirannya. Tampak sunyi dan suram namun Dia lebih nyaman dengan suasana itu. Sesekali hewan kecil penghisap darah yang kerap dipanggil nyamuk itu melintasi layar laptop yang bercahaya sangat terang. 
Sunyi, suram dan gelap. Dia masih membiarkan jemarinya menari - nari di atas keyboard laptop nya. Selang waktu beberapa menit tiba - tiba Dia berhenti mengetik dan menatap tajam ke arah layar laptop. Dia menangis pelan, air mata yang tertahan menetes perlahan melintasi pipi hingga jatuh membasahi keyboard. Entah apa yang Ia tulis di layar laptop itu, semakin lama isak tangis yang tertahan itu semakin menjadi. Air mata nya menmbanjiri kelopak matanya. Seluruh wajahnya basah dan memerah, tangis yang tertahan itu tampak menyakitkan.
Ia sempat berkata, “Apa salah Aku?” sesekali dengan bibir bergetar dan dengan suara yang serak dan pelan Ia mengulangi kalimat itu. Sepertinya dia telah menerima tuduhan atas sebuah masalah yang besar namun bukan dia yang melakukannya. Tapi kenapa dia harus menangis? Kenapa dia harus selemah itu? Gadis itu mulai sedikit tenang dan menghentikan tangisannya. Ia kembali mengetik sesuatu di layar laptop nya.
Sahabat...
Dia bukan orang yang ingin berbagi kebahagiaan
Dia bukan orang yang ingin berbagi tawa
Dia bukan orang yang menasehatiku dikala bersama
Dia bukan orang yang memutar balikan fakta
Tapi...
Dia adalah orang yang ingin membuatku bahagia
Dia adalah orang yang membuatku tertawa
Dia adalah penasehat disaat aku sendiri
Dia adalah cinta yang akan meluruskan jalanku yang salah
Dan dia adalah orang yang berkata jujur meski itu menyakitkan

Tanpa sadar Dia tertidur dan melupakan sejenak masalah yang Ia hadapi.